Sabtu, 31 Desember 2011

Tipe orang yang tidak peduli itu ada 4, orang yang berpura-pura tidak peduli, orang yang mencoba untuk tidak peduli, mereka yang tau alasan untuk peduli tetapi memilih tidak peduli, dan orang yang benar-benar tidak peduli dan tidak tahu alasan mereka harus peduli. -jew

Sabtu, 24 Desember 2011

Artworks~

New artwork yuhu~ yak dibuat abis uas dalam rangka melepas rindu sama alat-alat gambar. *ciumin pensil* . Okay, yang pertama semi - realis, modelnya mbak-mbak di tumblr, hasil? gamirip dong ya muhahahaha. Bibirnya tuh abjkdaldej banget. Nanti aku benerin deh. Dari dulu paling random sama bibir. Ngomong-ngomong aku susah gambar realis, apa ya, dari jaman kecil seberusaha-usahanya aku nyontek gambar, mirip-miripin gambar, gambar realis... pasti gak akan bisa bener-bener mirip. Setiap kali gambar realis aku pasti khilaf terus mulai aku modifikasi gambarnya ha ha ha. Inget deh dulu disuruh gambar realis modelnya tas gitu pake pensil waktu smp, diarsir. Aku bolak-balik dimarahin bu guru karena merekayasa bayangan -__- hahaha. Emang asikan ilustrasi sih, bisa lebih berimajinasi gitu, gak ada aturan-aturannya lagi kan :3 Hidup ilustrasi!


kaya on tumblr
i love her hair :p

Kalo yang kedua ini ya lagi pingin main warna, maaf agak alay. Bikinnya cepet-cepetan juga wkwkwk. Yah hope you like it.
floral hat

kapan lagi post lagi ya . Lagi galau sama rapot, truth be told sih aku ... pasrah. Hehe, rapot pertama SMA, yaudah dibawa santai aja. Kan masih adaptasi ;)

Rabu, 21 Desember 2011

New-look.

Tampilan baru ya, hahhaa. Ga banyak berubah sih sebetulnya.

Nama blog juga ganti jadi the wheel breaks the butterfly, aku sih ngutip dari lyric coldplay-paradise, yang ternyata dikutip lagi dari pope's satire, 'who breaks the butterfly upon a wheel'. Tag-line blog-ku juga ngambil dari pope's satire itu. Soalnya lucu aja kata-katanya. Arti dari who breaks the butterfly upon a wheel itu.. er, menurut wikipedia, put massive effort buat hal-hal kecil atau kurang penting. Ha ha, aku banget nih . Ya tapi kan logikanya, kalau hal nggak penting aja diusahain banget gimana yang penting coba ;p. Sebetulnya aku lagi galau mau buat blog baru lagi apa gak, isinya buat ilustrasi. Tapi males buat lagiii. Apa ngepost disini aja kali ya -_-. Yaudah deh capek. Oh iya kok unsur madame-nya di-ilangin? ah gak kok, cuma diminimalisir :p, kalau pada tetep mau panggil madame ya gak papa. Masih noleh kok.

Oh iya, kenapa sih dari dulu tema blognya hitam-putih gak pake warna... ya karena setelah 15 taun hidup dan ganti-ganti warna favorit dan beberapa tahun tidak punya warna favorit (pada dasarnya aku suka semua warna .. -__-) I decided white is my favorite colour! YEAAH. Soalnya kan putih itu juga ngandung warna-warna lain kan di ilmu fisika. ;) lagian putih itu simpel. Putih itu bersih. Hehe

Btw aku abis UAS kemaren... DAN UASNYA ITU SURAM SEKALI. Apalagi matematika... ya ampun ;_; sepuluh taun sekolah, segakbisa-bisanya aku sama matematika, gak pernah sefail itu. Ah bodo deh, toh remedial juga remedial sekelas. Muhahaha. Yah aku bingung sih di smasa ini ada remed apa gak ... secara gitu gak ada pengumuman sama sekali -_-. Ya baguslah aku juga capek remedial (?). Mudah-mudahan nilainya beneran bagus dan memuaskan. Gak berharap banyak buat rapot, aku aja gak tau kemarin itu udah ngeluarin my best apa belum... secara gitu ya aku semeseter ini ...bbst banget. Pasrah aja deh. I deserve it :) Oki doki, udah malem, capek di depan laptop terus, doain rapot nilainya gak memalukan ya, amiiin.

Sabtu, 17 Desember 2011

some





I cried. Gini nih commercial mutu.

Selasa, 06 Desember 2011

Tanggal 10 UAS, mana kelas X itu 16 pelajaran! and youu know what, aku belum siap-siap apa-apa loo haha, asik banget. Mana jadwalnya laknat, apa-apaan Mat sama Elektronika (yang truth be told aku gak tau 6 bulan ini elektronika itu belajar apa.... apa sih -_-) , terus BIOLOGI sama EKONOMI YOW MAN! dikira aku gak bakal mati hafalan apa kali ya, gatau ah galau.

Kamis, 24 November 2011

50 reasons not to date a graphic designer

1. They are very weird people.

2. There are billions of them in the world, like colors on the screen of your computer.
3. They will analyse conversations in layers.
4. You will spend the day assembling furniture from IKEA.
5. They drink and eat all kinds of weird shit just because they like the packaging.
6. They hate each other.
7. You’ll come out the last out of the movies because you have to see the full list of credits.
8. They cant change a light bulb or without making a sketch.
9. They fuck up all the tables with their cutters.
10. They rather study the paisley pattern on your outfit than listen to what you have to say.
11. They will fill your house with magazines and whatever is out there that has drawings.
12. You never know if it is really an original or a copy.
13. They make collages with your photos.
14. They do not know how to add and subtract, they just understand letters.
15. They idolize people who nobody knows and speak of them as if they were his colleagues.
16. They take pictures almost daily and all are cut in weird shapes.
17. They ask your opinion about everything but they do whatever they want.
18. Everything is left justified, right or center unless they arrive late.
19. They hate Comic Sans with the same passion they love Helvetica.
20. They use iPhone for everything, because everyone has one.
21. You can not decorate the house without consulting them.
22. They steal street signs.
23. Always carry their hands painted with something.
24. They buy dolls unfinished for them to paint.
25. Everything becomes something other than what it really is: cards as tickets, cards as …
26. When arguing, you will be nicknamed like the OSX spinning wheel (not affectionately)
27. Do not know how to dress without consulting the Pantone book.
28. They hate Excel.
29. They read comics.

30. They want to save the world only with a poster.

31. You will spend the day brainstorming.
32. On vacation they will take you to countries that you do not know exist and have no beach.
33. Museums are their second home.
34. They know more positions than the Kamasutra.
35. They can’t go to a restaurant without secretly critiquing the menu design.
36. They listen to music you have never heard of.

37. They can´t cook a normal dish, they always have to experiment with new ingredients.
38. They read rare books: stories of children, Semiotics …
39. When they are going to tell you something, everyone has read it in their facebook and twitter.
40. They have own iPods before you knew they existed.
41. The orgasm they remember is when they heard that Adobe was acquiring Macromedia.
42. They have their own shops just for them and there are the most expensive in the city.
43. They want to spend all the money in the Apple Store.
44. You will never understand their gifts.
45. They see ordinary objects and laugh.
46. You wake up in the middle of the night hearim them screaming “When is the deadline?”
47. They see CMYK and RGB like Neo sees the Matrix.
48. They dream of the day nobody will make a single change to their designs.
49. They rather pay for a font than for a special birthday gift.
50. They are always sleepy because they work 24/7.

aku bukan disainer grafis sih, tapi ya mungkin suatu hari gitu ya wkakak. Yang di bold itu ... representative myself

Rabu, 23 November 2011

When she was just a girl, she expected the world. But it flew away from her reach. So she ran away in her sleep and dreamed of para-para-paradise, para-para-paradise, para-para-paradise. Everytime she closed her eyes.
coldplay-paradise

Sabtu, 12 November 2011

Tulisan di sabtu malam

Have you ever regret your own decision and wonder if you did something different?

Aku pernah, sering, oh bukan, sering banget.
Well, apa lagi yang 'wonder if you did something different' udah gak keitung aku ngomong 'what if' ke diriku sendiri. Apa yang bakal terjadi sekarang kalau aku gak ngelakuin ini? kalau aku milih itu bukan milih ini? kalau aku ngambil kesempatan itu?

too much question in my head x_x

Biasanya pertanyaan itu muncul kalau hasil dari keputusan yang kita ambil gak sesuai dengan expectation yang kita punya. Tapi yah, what can we do? it has passed. Mau ngapain lagi? Nasi udah jadi bubur, ya dimakan aja. Toh dari keputusan kita pasti ada hal baiknya juga, kan everything happens for a reason.You can always find something good behind your decision.

Tapi tetep aja ya, kadang aku nyesel. Contoh aja, I'm not a bold person. Aku bukan tipe orang yang gampang buat ambil keputusan. You know, I find it's hard to decide something even just a small unimportant thing! Aku ini overthink. Kebanyakan mikir! Ini apa gara-gara aku lahir dibawah rasi bintang libra apa gimana ya aku gak ngerti, aku terlalu banyak mikir resiko lah, akibatnya inilah itulah. Mikir apa yang bakal terjadi resiko itu emang bagus sih, kita jadi lebih berhati -hati buat ngelakuin sesuatu sama ngambil keputusan. Tapi tetep ajaa, yang namanya 'over' itu gak pernah bagus. Semua itu ada porsinya, dan aku udah kebanyakan mikir lebih dari porsi yang seharusnya.

Hal itu ngebuat aku jadi orang yang 'aman'. Hampir dari semua keputusanku itu 'aman', resikonya sedikit. Tapi ya itu, biasanya hal-hal yang resikonya sedikit berbanding lurus dengan hasil yang kita dapat ... tidak terlalu memuaskan, yah standar, biasa aja. Beda sama hal-hal yang resikonya besar, kalau berhasil yah pasti tingkat kepuasannya itu besar. Kesel sih kadang-kadang, kenapa aku gak bisa keluar dari tempat amanku. Takut. Duh ya, payah banget gak sih aku.

Aku udah terlalu banyak nyia-nyiain kesempatan. Banyak banget. Padahal kan lebih baik menyesal atas apa yang kamu lakukan, daripada menyesal atas apa yang gak pernah kamu lakuin. Buat nyoba aja aku takut ...*sigh*

Well, tapi dari keputusan-keputusan yang pernah aku buat, aku bersyukur mereka bisa menghantarkanku ke keadaan sekarang ini. Well, my life seems so parfait. Lebih dari cukup dan menyenangkan. Aku dikelilingi orang-orang baik, orang-orang yang aku sayang, my life is so damn simple, sesuai sama harapanku dulu. Aku kangen rutinitas yang simpel, and I have it now. Yah mestipun kadang bosen juga sih, kok ya terlalu datar hidupku ini ha-ha (manusia gak pernah puas kan ya? :p) Kalau inget hal-hal nyenengin yang aku punya sekarang, gak ada deh rasa nyesel. Malah kalau I did somethin different in my past, aku gak bakal bisa kayak gini, iya kan?

Nah ya, so the lesson, for my self, kamu harus berani nyoba je, apa aja itu. Udahlah, hidup sekali, be random aja, jangan overthink. Take the chance, take the risk. Yang bakal terjadi yaudah nanti aja dipikirin, it might surprise you. Terus untuk sekarang yaa syukuri apa yang ada aja, gak usah kebanyakan what if. Yang berlalu biar berlalu, konsentrasi ke keadaan sekarang aja.

Ah kok aku jadi serius banget .-. hahaha. Eh iya malem ini aku galau ya, soalnya The script lagi konser di Jakarta yu know, Apa tak gundah hati ini mengetahui bang danny o'donoghue sudah sedekat ini dan aku tak bisa ada disampingnya sekarang (?) T_T HUAAA pingin banget nonton. The script itu salah satu dari 4 band favorit ku. Maroon5, The Script, Mocca sama Coldplay <3. Dulu konser maroon juga gak nonton, last show nya mocca apalagi, sekarang the script ... terus nanti coldplay gitu? Yaaaah! sedih amat sih, gini nasib remaja daerah yang gak punya duit dan gak punya kesempetan nonton konser, hiks, sedih. Padahal salah satu cita-cita tuh ya ketemu abang danny yang super ganteng sekali. Eh iya buat yang gatau the script coba dengerin lagu-lagunya aja. Itu 2 album bagus semua kok. Kata-katanya itu mak jleb, mellow galau sumpah. Aku aja yang bukan menye-menye person seneng. Hahahaha, enak kok, beneran. Ya udah deh dari pada galau aku mau main jojo fashion (yang lain main angry bird aku main mainan anak sd, ah keren banget sih kamu je).

See ya.




'em apa ya.. aku gak peduli sih haha'
'sih je, kapan kamu peduli? emang kamu pernah peduli sama apa?' -edena


oh sial, sakit.

Rabu, 02 November 2011

update



Halo blog mau cerita, seharusnya aku sekarang belajar ICT *baru sekarang lagi* ya tapi males sih, udah deh pasrah aja hahaha -__-
Mau cerita blog, kalau jadi tanggal 28 nanti aku mau berpetualang ke THAI, free charge! muahahhaa. Iya, mau pamer nih ya ini hadiah diknas buat danem kelulusan kemaren, soalnya ... tertinggi sekabupaten ha-ha (gak nyangka? aku juga -__- ). Sebetulnya tanggal 7 rencananya tapi thai banjir sih! ya masa nanti aku ke sana terus jadi sukarelawan bantu-bantu evakuasi korban (-__- ) yah semoga urusan jalan - jalan lancar, terutama imigrasi, menyeramkan sekali. Oh iya, kemaren ikut lomba poster antar kelas. Nah aku aliran ekpresionis-surealis-abstrak gini kok diikutin lomba begituan, hasilnya agak random hahahaha. Ya udah lah, pingin sih bisa menang ikut FLS2N tingkat selanjutnya, tapi ya udahlah, di sekolah juga banyak yang bagus. Ya udah ya, mau nge print makalah cee yu pay pay :*

ini posternya... aslinya gak rapi banget.




Jumat, 28 Oktober 2011

I KNOW THAT I HAVE TO DO ALL THE THINGS BY MY SELF! BECAUSE NOBODY WILL HELP ME. YES I KNOW! urus urusan masing-masing!

Kamis, 27 Oktober 2011

we're so near, but not close.

Senin, 24 Oktober 2011

Gia

Namanya Gia Giantara. Gue biasa panggil dia Gia, Gi, Gila, dan yang terakhir, yang paling spesial, Genderuwo, melihat bulu kaki-nya yang lebat dan kayaknya gak pernah dicukur. Oke, butuh gue perjelas disini Gia bukan pacar gue, bukan belahan jiwa atau semacamnya, tapi dia menempati posisi penting di hidup gue. Dia Inspirasi sekaligus sahabat gue.

Gia berasal dari keluarga berada dan, sad to know, broken home. Ayahnya kerja di sebuah pertambangan di Kalimantan dan ibu-nya pengusaha restoran yang cukup besar di Jakarta. Orang tua yang sibuk ngebuat Gia jadi kurang perhatian, tapi ia punya pelarian. Fotografi. Hati dan matanya tertambat pada kamera DSLR dan satu polaroid tua warisan sang kakek. Ia menemukan satu bagian jiwanya di fotografi. Malahan dengan kondisi orang tuanya yang seperti itu, memberikan Gia kesempatan lebih untuk berkeliling dan melalang buana ke berbagai sudut kota hanya untuk memotret. Fotografi itu menarik, lo bisa mengabadikan sesuatu yang gak pernah bisa terjadi lagi, lo bisa nyimpen beribu kenangan juga perasaan hanya dalam selembar foto, dengan foto lo juga bisa bicara tanpa harus berkata-kata. Itu filosofi fotografi baginya, simple, tapi bener.

Masih bicarain Gia, ngomong-ngomong diseluruh cerita ini gue emang bakal terus bicarain Gia. Oke, sekarang lo bisa berhenti baca kalau emang bosen, tapi seperti yang gue bilang, Gia itu menarik. Gia itu bagai buku yang lo beli di toko buku secara asal, buku yang covernya biasa aja, tetapi setelah lo baca di rumah, lo ketagihan buat ngebuka terus tiap lembarannya. Gia selalu punya cerita, juga seseorang yang asyik untuk diceritakan. Orang yang bakal ditanya temen-temen lo 'mana sih yang namanya Gia, gue pingin tau'. Gia adalah orang pertama yang bakal gue pilih untuk ngebuat gue mood-up dengan jokes-jokes kurang waras yang biasa keluar dari mulutnya. Seorang sahabat setia yang bakal dengerin curhatan lo, nyediain pundak saat lo mewek patah hati dan seseorang yang tak segan mengkeritik dan memberi komentar pedas (juga menghina-dina) diri lo atas kebodohan dan kesalahan yang lo perbuat. Biar jadi pecut nih buat lo, gue emang sarkas, tapi dengerin apa yang gue omongin, bener kan. Lo harus bisa belajar buat gak ngelakuin kesalahan itu lagi dan gak gue hina-dina lagi, ok sweety strawberry biri-biri. Sekarang gak usah nangis lo, pikirin masalah pake kepala dingin, mentang-mentang muka lo butek isi kepala jangan butek juga dong, gak akan nyelesain masalah lagi. Itu hal yang paling sering dilontarkan Gia ke gue, untung gue sabar jadi temen lo, Gi.

Gue temenan sama Gia dari kelas 1 SMA. Dan Semesta berkonspirasi untuk mempersatukan kita dalam kelas yang sama selama 3 tahun. Gia gak cakep, jujur aja kalau boleh gue bilang, tapi Gia itu menarik, dia menawan. Gia juga bukan tipe 'prince charming' dengan segala kesempurnaan. Gia itu sederhana. Di kelas mendapat peran penting sebagai pelawak merangkap pembuat onar. Orang gila profesional. Prestasinya di sekolah juga gak bagus-bagus amat, malahan Gia sering nyogok gue semangkok bakso atau cilok untuk sekedar mendapat contekan Fisika dan copy-an tugas Kimia. Pribadinya aneh dan nyeleneh. Gue aja bingung Tuhan dapet ide darimana bisa kepikiran nyiptain makhluk kaya Gia. Tapi dibalik ketidak normalannya, dia adalah seorang lelaki gentle, menghormati dan respek sama perempuan. Mungkin ia begitu karena ibunya, yang siang malam kerja banting tulang buat Gia sendirian. Gia juga ringan tangan, ramah, dan super supel. You can always feel comfort when you near him, setidaknya itu yang gue rasain.

By the way, kalau lo ngira gue jatuh cinta sama Gia dan lanjutan cerita dibawah ini adalah tentang persahabatan yang berubah jadi cinta, lo-salah-besar. Yang bener aja deh, yah mestipun gue sudah banyak nyebutin nilai plus dari seorang Gia diatas, gue gak bisa bayangin kalau gue harus jatuh cinta sama orang gila semacam Gia. Well, gue emang pernah jatuh cinta, tapi bukan sama Gia. Gue jatuh cinta sama persahabatan kita. Gue jatuh cinta dengan cerita-cerita kita, gue selalu suka sama jokes-jokes kita, gue suka derai tawa yang hampir gue temukan setiap hari saat gue bareng Gia, gue terpikat dengan caranya ngehibur gue, nasehatin gue. Tapi cukup itu aja, gue gak mau hubungan ini jadi lebih. Gue terlalu terhanyut sama persahabatan ini, gue gak mau ngerusak. Lagi pula gue juga punya Rhino, pacar gue, suami gue di masa depan, cerita utama dari curhat-curhatan gue ke Gia, cowok yang ada di pikiran gue tiap harinya. Temen Gia juga. Gia tau gue sayang banget sama Rhino dan Rhino juga tau gue sayang sama Gia sebagai seorang sahabat. Beruntung banget gue Rhino pengertian dan gak mempersalahkan hubungan pertemanan gue dengan Gia. Toh Gia juga yang berjasa mempersatukan gue dan Rhino.

Lagi pula, kalau gue punya Rhino, Gia punya Vhe. Oke, mungkin gak tepat kalau gue bilang 'punya'. Gia gak pernah memiliki seorang Vhera Dyanti. Kembang sekolah, ayu, anggun nan baik hati. Gue selalu ketawa ngebayangin seandainya Gia beneran bisa jadian sama Vhe, kolaborasi pasangan yang sangat aneh. Selama tiga tahun, Gia mencintai Vhe secara diam-diam. Gia mendekati Vhe sebagai sahabat, ia gak punya keberanian untuk mendekati Vhe lebih dari itu. Setiap momen yang ia punya dengan Vhe diabadikan dalam kamera, memori dan pesan-pesan 'nyampah' yang dia kirim ke gue.

From: Gi(l)a Giantara
Phone: 08123567xxx

Gue lagi bantuin Vhe photoshoot buat lomba modeling, Nir. Gila dia cantik banget. Pakai gaun merah sama stiletto putih. Gue speechless, bakal gue simpen foto-foto ini di memori gue mau gue cetak juga'

From: Gi(l)a Giantara
Phone: 08123567xxx

Gue gak sengaja mergokin Vhe ciuman sama Tian. Sakit.

From: Gi(l)a Giantara
Phone: 08123567xxx

Tadi siang bokap Vhe gak bisa anter dia pulang, jadi gue tawarin dia pulang, kebetulan Tian ada eskul juga. Terus dia mau, Nir!!! Dunia harus tau gue tadi goncengan berdua sama Vhe! Tadi sengaja gue kebutin dikit motor gue, biar dia pegangan ... Nir, gue melayang.

From: Gi(l)a Giantara
Phone: 08123567xxx

Dianira febianti! Lo harus catet tanggal ini sebagai hari bersejarah Nir! Gue tadi abis meluk si Vhe, dia sesenggukan habis di putusin Tian, and she needs a hug! Gue suka bau tubuhnya nir, bau buah jeruk, seger. Gak kayak badan elu bau ketek. Dia curhat-curhat juga, kurang ajar banget lah si Tian cewek kayak dia disakitin! Bastard. Gue kayaknya punya kesempetan nir, doain gue ya. Eh iya gue besok ngopi tugas PKn ya, dateng pagi!

Banyak lagi sebetulnya 'sampah-sampah' yang dia kirim ke gue. Dari mulai penggalauan sampai rasa senengnya dia sampain ke gue. Kadang gue nanggapin asal-asalan. Tapi gue kagum sama Gia, dia tulus sayang sama Vhe. Bukan karena dia ayu, dia kaya. Gia menyayangi Vhe tanpa alasan, Gia tulus. Kalau seandainya vhe sadar setiap dia putus dengan pacar-pacarnya, selalu ada Gia yang bakal nenangin dia. Kalau vhe dalam kesulitan, selalu ada Gia yang siap sedia ulur tangan. Kalau Vhe sedih, Gia siap bertranformasi jadi badut ancol dan siap beratraksi sampai Vhe bisa benar-benar ketawa. Tapi kayaknya Vhe gak pernah sadar. Gia selalu tertutupi laki-laki lain yang selalu 'berhasil lebih dulu' mendapat hati Vhe. Seakan Gia gak punya kesempatan. Seakan kesempatan selalu lari dari Gia.

Gue selalu suka tatapan Gia ke Vhe, manis, dalem, teduh dan hangat. Beda. Gue suka binar-binar harapan yang muncul dari dua bola matanya saat dia ngebicarain Vhe. Gue suka ngeliat Gia yang biasanya gila-gilaan, bisa kalem salah tingkah di depan Vhe. Gue suka cara dia memuja dan mencitai Vhe. Gue suka ngelihat sahabat gue ini jatuh cinta, kecuali bagian diam-diamnya. Gia suka sama Vhe sejak dari MOS. Pernah gue tawarin ke Gia buat bilangin cintanya ke Vhe, tapi gue malah dimarahin. Dia pingin nyatain sendiri, dan ok, gue ngehormatin keputusannya.

Kedekatan Gia dan Vhe terus berlanjut, tetapi waktu kayaknya gak cukup punya kekuatan buat Vhe ngebuka mata bahwa Gia punya rasa sebegitu dalam sama dia. Gue heran ini cewek satu gak peka amat sih. Mungkin sama seperti gue, Vhe menganggap Gia sebagai sahabat, sebagai penghibur dan pelawak. Vhe semakin terbuka dan cerita banyak ke Gia, kebanyakan soal pacar-pacarnya. Gue gak bisa ngebayangin jadi Gia. Mengetahui seseorang yang ia cintai mencintai orang lain. Falling to pieces almost everytime. Apalagi Vhe termasuk cewek yang suka ganti-ganti pacar. Tapi Gia selalu sabar, Gia tetep setia ada disamping Vhe. Gia tetap akan selalu ada untuk Vhe.

'Nir, Vhe baru putus sama Rio, kemarin nangis lagi'

'Putus lagi? buset. Ya udah, lo nembak Vhe aja sana gih. Lo mau nunggu sampe kapan?'

'Gue gak tau, gak bisa kayaknya Nir, lukanya vhe kelewat dalem yang satu ini, dia gak mau pacaran lagi setidaknya buat waktu dekat ini...'

'Terus lo gimana? Ayolah Gi, lo udah hampir 3 tahun kayak gini terus, gak ada kemajuan sama sekali'

'Iya, gue tau. Tapi gue selalu gak punya kesempatan'

'Kalau gitu lo sendiri yang buat kesempetan, kalau lo gini terus... you had better move on. Lo gak sakit hati terus apa liat Vhe kayak gitu'

'Haha, percuma gue move on, gue gabakal bisa suka sama yang lain nir, hati gue ada di Vhe sekarang, belum dikembaliin. Gue gak mau dia ngembaliin juga sih'

'Bego, terserah lo'

'Mungkin waktu prom kelulusan nanti, gue coba, kalau ternyata nggak bisa, yaudah deh. Toh gue udah cukup bahagia punya Vhe disamping gue. Doain gue ya'

Tapi nggak, Gia gak pernah nembak Vhe diacara prom night. Pesta bakso sehabis pengumuman hasil UN membuat Gia diare dan akhirnya tidak datang ke Prom night. We continued our life. Gia dengan gemilang sukse masuk Fakultas Seni Rupa Disain di ITB dengan nilai tes praktek yang gemilang mestipun teorinya pas-pasan. Gue di Tehnik Geofisika UGM, bareng Rhino yang berkelut di fakultas HI. Gue gak tau Vhe kuliah dimana, masih dikawasan Bandung juga sepertinya. Dengan jarak yang lumayan jauh ngebuat intensitas berinteraksi gue dan Gia berkurang. Tapi tetep gue masih sering ngontak dan ngasih kabar. Meski waktu udah berputar lama, hati Gia ternyata masih dititipkan di Vhe. Mereka tetep deket, lagi pula masih dalam satu kota. Tetapi tetep, Gia belum mengutarakan perasannya yang udah mengendap dalam dirinya dari jaman MOS SMA itu. Kok tahan sih, heran gue.

Setelah lulus, gue ambil S2 dan berencana menjadi dosen di salah satu universitas di Jakarta sementara suami gue, Rhino, bekerja di Deplu. Gia menggapai cita-citanya jadi Fotografer profesional, keliling Indonesia untuk memotret. Sementara Vhe jadi model terkenal berkat jasa Gia yang memperkenalkan Vhe kepada temen-temennya sesama fotografer.

'Siap, dede, eh mamanya senyum dong! No, lo rangkul istri lo tuh, satu dua ti ..ga!'

CKIRK

Kami semua berbahagia menyambut kelahiran putri pertama Gue, belum ada namanya. Masih di panggil dede. Gue masih terbaring lemah di kasur rumah sakit, bahagia ngeliat buah hati gue lahir sehat sempurna. Gia sibuk memotret si dede dari segala sudut. Dasar maniak kamera sampai tua juga gak akan sembuh deh penyakitnya.

'Nir, gue mau ke rumah Vhe .... gue mau jujur sama perasaan gue, gue mau ngelamar dia. Gue kira kita gak butuh pacaran, this is the time... udah terlalu lama, kalau seandainya yang ini gagal Maybe she's not belong to me. Doain gue ya.'

'Duh! baru sekarang, ya udah sana lo cepetan! kasih gue kabar bagus ya!'

'Ya udah, gue tinggal ya nir, kalau sempet gue kesini lagi, lo baik-baik ya, banyak istirahat, itu si dede juga, lo juga no, jadi bapak yang baik! ok.! Yaudah gue pamit nir, no, dadah dede!'


Ada yang datang dan ada yang pergi. Mungkin kedatangan buah hati mungil gue ke dunia menandakan bahwa harus ada yang pergi juga. Telah terjadi kecelakaan, tabrakan antara bis dan motor, pengendara motor tewas seketika. Dengan buket bunga mawar yang berserakan dan kamera yang pecah lensanya. Gue cuma bisa nangis di pelukan Rhino. Gue gak percaya aja, itu terakhir kalinya gue ketemu Gia. Sahabat dan inspirasi gue. Melepas kangen setelah sekian lama sebelum benar-benar berpisah untuk selama-lamanya. Dengan begini, Gia gak akan pernah benar-benar bisa menyatakan cinta ke Vhe, cinta 8 tahun yang ia pendam sendirian.
Gue beri nama anak gue Giantira, untuk mengingat sahabat gue Gia. Sahabat yang bakal ada selama-lamanya di hati gue. Sewaktu upacara pemakaman, Vhe dateng. Ikut menangis sesenggukan melepas kepergian Gia. Untuk pertama kalinya air mata Vhe ditujukan untuk Gia. Gue berikan satu album bersampul biru milik Gia ke dia, yang ada dalam tasnya saat kecelakaan terjadi. Isinya seluruh foto-foto dan momen-momen yang ia miliki bersama Vhe, juga curahan isi hatinya. Gak lupa gue kasih mawar yang sudah setengah layu, yang terkena bercak darah itu ke Vhe. Kalau Gia gabisa nyatain cintanya, biar gue aja.

Gi, sekarang vhe udah tau perasaan lo. Lo gak tau sebetulnya, seandainya lo berani nembak dia, dia bakal mau jadi pacar lo, bukan, pendamping hidup lo. Cuman lo aja terlalu pengecut buat bilang. Gi, sudah selesai semua sekarang, mungkin lo bisa tenang di sana. Lo tetep abadi Gi, di mata gue, lo abadi dalam memori gue, dalam foto-foto gila kita dan jelas dalam hati gue.



Kamis, 20 Oktober 2011

Tuhan ngeciptain dunia ini luas banget you know, 5 benua 7 samudra. Yang bener aja deh kalau selama hidup cuma ngabisin waktu di tempat itu-itu aja. Keluar, tersesat, lihat itu dunia luar. Ayolah hidup di bumi ini cuma sekali, salah satu cara mensyukurinya ya ... dieksplorasi. Meet the unknown face, see the other world! YOU SHOULD DO IT!

fix. Gatau gimana caranya. Selama hidup, harus bisa have a trip, ngunjungin tempat-tempat jauh yang sekarang cuma aku baca di traveling books.

Sabtu, 10 September 2011

Cantik itu dilihat dari hati, pikiran kita, apa yang keluar dari mulut kita, dan juga jelas dari prilaku kita.

makanya, nanti kalau mau cari cowok, maunya sama yang cantik. Yang lebih cantik dari aku sendiri.

-J, yang masih mau mempercantik diri :3

Minggu, 14 Agustus 2011

Strangers, again.


We're just wasting time.

And now you think I'm stupid.
You know I don't think that, Marissa.
You don't say it but I know you're thinking it.
Well of course I'm thinking it right now! This whole thing is stupid!
See?
See what? It is! Who cares if I wanna leave early? Even you barely know her and you're mad at me?
Yah! 'Coz you think I'm annoying you!
Oh my God, this isn't even about us! This is about your co-worker's lame potluck that you feel obligated to go to because she has no friends. If we go, that counts! We don't have to stay the whole four hours.
But it is about us! It's about you understanding what's important to me!
Eating homemade potato salad and playing the scrabble tournament is important to you?
This is stupid.
That's what I just said!
YOU'RE stupid.
You know what, I'm willing to let that one go, can you just tell me if we can leave early or not, please?
Josh, you tell me.
*whispers* What?
Look, I'm sorry I brought it up. Can you just decide and I'll do whatever?
No, Josh, not this time. I'm not gonna tell you what to do because you're just gonna use it against me saying 'I always do what you say.' No more.
Hey, this one wasn't my fault. There's no reason for this.
You're right. There is no reason for this.

It wasn't always like this. I can't really remember when it was but I know for sure we weren't like this. She used to be... my unicorn. You know, unbelievable. Crazy special. The girl I thought could never exist. But, as time went on, from one stage of our relationship to the next, the path that started off so innocent and fun has taken us to that. But, like most, we started off as strangers, at Stage 1: Meeting. Thanks to a shoelace, actually.


STAGE 1: Meeting

Excuse me. Excuse me, your shoelaces are untied.
Oh! Thanks.
No prob. WhenIshudowhhp... Tsss... Woah.

I could have not planned it better even if I tried. But thank goodness the city hadn't fixed their park trails in five years.

I didn't tell her that it was my first time running in about nine months and somehow, we ended up going for almost five miles that day. It's so pathetic to see how guys would do just about anything for the right girl, but it paid off because I got her number.

We really hit it off that day. I think so, at least. I blacked out for a few minutes but when I woke up, I remembered I made a pretty good connection. From that point on, we were at Stage 2: The Chase. Some say it's the best part.


STAGE 2: The Chase

All I wanted was to know more about her.

All I wanted to do was to hang out with her.

Ready?
*sigh* Ohhhh....

The only person I wanted to talk to was her.

She was the number one priority.

What the hell, man?

And every time I saw her, butterflies.

She was everything that I thought could be perfect in a girl. And as soon as it felt right,

Would you be my girlfriend?
Yeah.

With this simple word, we began our relationship, taking us into Stage 3: The Honeymoon.


STAGE 3: The Honeymoon

Everyone calls it this, and for good reason. It was the time when we could finally fully express our affection to each other and do all the things we wanted to do as a couple. It was a dream come true. The girl I wanted to be with so, so badly was finally mine. But eventually, the fire cooled and both of us simmered down to normalcy. By the end of it all, we had a bajillion pictures with each other, knew every detail of our everyday lives, and like any normal healthy couple, we entered Stage 4: Comfortable.


STAGE 4: Comfortable

What do you wanna do tonight?
I dunno. Whatever.

Now, being comfortable isn't necessarily bad. It's when we could truly be ourselves. But it depends on what you do with that comfort. Some use it positively, continuing to work at their relationship and grow together, but others allow it to create distance and, for Marissa and I, it made us take each other for granted.

Hey! What are you doing? It's Tuesday, why aren't you dressed?
Oh, yeah. I totally forgot. Can we skip it? I don't feel like going.
This whole thing was your idea.
I... I know. I just kinda have other things to do. Um, next week, yeah?
Alright.
*phone ringing* You're not gonna get that?
I'll call her back after this level. Hey watch out!

Whether it's taking each other for granted, or people changing over time, the bottom line is, someone stops staying and feelings aren't as strong as before. This could happen over a few months or a few years. For us, it was one and a half years when we hit Stage 5: Tolerance.


STAGE 5: Tolerance

When Marissa and I got to this stage, I couldn't believe it and I was pretty disappointed. Somehow, the girl I was so crazy about a year ago had turned into someone who just wasn't that special anymore. It happened so gradually that I didn't even see it coming but there we were, just tolerating each other.

Oh gosh. Don't even ask me about my day.
*whispers* I won't.
I swear my co-workers are trying to get me to quit!
*rolls eyes*
Where do you want to eat tonight?
Wherever you wanna go.
Can you just decide? I asked you.
And I'm being flexible, you pick.
Oh jeez, you're like a five-year-old, someone else has to tell you what to do.

Normally, I'm gonna let that go but I'm having a bad day, too, so

What did you just say?

Arguing is one thing but feeling dissatisfied and unhappy with the relationship is another. We tried various times to try and make changes, to fix things but, like so many couples out there, it wasn't enough. We became one of those relationships where it wasn't bad, but it wasn't great. And lemme tell you, that's never a good way to describe a relationship.

Well, I guess I'm gonna sleep now.
Okay.
Goodnight.
Night.

It wasn't long before we were in Stage 6: Downhill. There's not much time left once you're here. The effort to try make to make things work just isn't worth it anymore.


STAGE 6: Downhill

Problems continue, arguments don't get solved... I don't even really remember what we argued about.

I can't talk to you right now. You're...
Why won't you just...
I can't believe that y...
Well how could you jus...

What did we argue about?

Marissa and I, sad to say, are nearing the end of this stage. What's next is what happens to everyone at some point, the end of the line, the worst stage ever. Breaking up.


STAGE 7: Breaking Up

I don't know when it'll happen or how, but I hope we can leave it on good, mutual terms, if that's ever truly possible.

I think it's for the best.
Fine.

And this is when the two of us will start a new path, one that leads right back to where we started, strangers. The change will be so drastic and so blunt that we'll probably wanna get back together right away just to restore what's normal.

Hello?
Hey, Marissa. I miss you.
Are you drunk?

But this does not always happen and the distance will grow. Eventually, the two of us will move on, or find someone new.

Oh my gosh. Donald. Donald! Don... Come here! Don... Who is that? Who's she with? Tell me who that is.
I'm sorry, man.

And even when we both get over the past and try to remain friends, things will never be the same.

Josh? Hey, it is you!
Woah, Marissa!
Hi! Nice to see you.
Yeah, you too. You still running around here?
Well, when I visit home, yeah.
Visit?
Yeah, I moved up to San Fransisco a couple of months ago, but I'm just here to show my boyfriend the park.
Oh, cool.
Oh, he's here. Josh, this is Alex. Alex, Josh.
Hi.
(daydream: *punch to left eye*)
Nice to meet you, man.
Well, uhh, we should catch up some time. I'll text you later, OK?
Sure.
Bye.

Our lives will continue on in different directions toward the inevitable end, becoming strangers again. And everything we shared will become fragments of memories from so long ago, I'll question if it even really happened. And all that'll be left is this, a box of random stuff from a faded period of time when this stranger was the most important person in my life. What a shame.

"This is to remind you of how hard you fell for me when we first met. Haha. Josh, I'm so glad we have each other in our lives. I know that no matter what, we'll make it through; and we'll always have a tomorrow together. Happy Anniversary!"

(daydream:)
Holy crap! What the hell are you doing?
Sorry, sorry. I mean... I mean, I... I'm sorry, Marissa. It's just... It's just a potluck. I don't know why I'm being so difficult.
It's... Whatever...
No, no. It's not whatever. It's important to us. Not the... I mean, not the potluck. This, this is important to us, to me. Let's not do that anymore. I'm sorry, please.
Okay.
Yeah? We're okay?
I... I'm s-sorry. I'm being dumb. I-I'm so sorry, we're gonna be okay, yeah?
It's alright, babe.

(backtrack: 5 months earlier, near the end of Stage 4)
Do you realize there's only two options for our future together? It's either we break up or we get married.
Never really thought of that.
Think we'll get married?
Jeez, that's a loaded question. Why? You wanna get married to me?
I don't know right now.
Me neither.
Do you wanna break up with me?
Of course not.
Well, it's gonna be one or the other.
What do you think will happen if we don't end up together? Are we gonna hate each other? D'you think we'll keep in touch?

*sigh* I think that if life separates us and we end up in totally different places, I'll always remember when our paths aligned for this period of time... And I'll be thankful for that. I hope that wherever you are, you'll be thankful, too. I think that's the best we can wish for.

source:
http://theincursionist.blogspot.com/2011/05/transcript-for-strangers-again.html

sedih gak sih ._., reality bites.

Minggu, 07 Agustus 2011

bener-bener pingin have something to remember pas 27-09-11.
Bener-bener pingin :')

Senin, 01 Agustus 2011

KANGEN DEMI APA SAMA KELAS 8. KANGEN 8 SERANGKAI. KANGEN BU WIDA. KANGEN BU ISMU. KANGEN PAK ARIS. KANGEN SEMUA-SEMUA.

aah balik lagi dong sebentar dong, itu setaun random banget soalnya.

Rabu, 20 Juli 2011

it's hurt. just so you know, eh .. you'll never know ding -_-v

Minggu, 03 Juli 2011

Halo blog ciee madam kembali ke peraduan, mau ngupdate ilustrasi aah, anjuran mbak @nisaadina nih, cekidot.











sekarang jarang gambar bewarna soalnya .. males -_-v wkwkwk. lagian skill mewarnaiku juga payah ah -___-. Eh itu yang terakhir jadi avatar twitterku looh. Terus yang gambar kedua dari bawah itu realis (tapi gak mirip! wakakka) foto aku sama adekku waktu tk. Selengkapnya liat disini ya ilustrasinya (iya itu link fb -___ - ). Btw sampe sekarang ... aku gabisa photoshop loh waaaaks. gemes. Gambar manual kan lamaaa~ ah tapi belajar gambar terus ah. eh udah deh, kapan2 lagi ya. xoxo!