Minggu, 30 September 2012

Untuk apa,

Untuk apa kau bersanding denganku jika aku sudah tak menjadi bahagiamu?

Untuk apa kau masih disini jika cintamu bukan lagi sebuah ketulusan melainkan hanya keterpaksaan?

Untuk apa kau masih tinggal jika tak lagi aku yang ada dalam benakmu?

Untuk apa kau berdiri disampingku jika aku bukan lagi tujuanmu?

Untuk apa kau bersamaku jika alasanmu tinggal hanya agar kuterhindar dari pilu?

Untuk apa kau genggam tanganku saat kau mencoba meraih harapan-harapan baru?

Untuk apa kau tatap dalam mataku jika bukan lagi binar cinta yang kudapat tetapi rasa jenuh dan kebosanan yang berlarut-larut?

Untuk apa kau tetap menemaniku saat waktu bersamaku tak lagi berarti bagimu?

Dan... untuk apa kau berpura-pura seperti itu saat aku sudah bisa membaca isi hatimu?
Lalu ... untuk apa aku berusaha mempertahankamu jika pada akhirnya hanya akan menyusahkanmu?

Cukup.
Aku tak mau kau tersiksa lebih.
Pergi dan berbahagialah.

Dan aku, dengan semampuku akan mencoba merelakanmu.
Dan aku, dengan ikhlasku mendoakan selalu bahagia menyertaimu walau tanpa aku.


Dan aku, akan menemukan kebahagiaan yang lain, ya, tanpa dirimu.

Kamis, 20 September 2012

Hai kamu yang sedang menopang dagu menahan rindu.
Dengan perasaan hati berderu-deru ingin bertemu.
Kamu yang sudah bosan untuk menunggu.
Walau saat itu tiba kau tau lidahmu kan kelu,
Karena menatap matanya saja kau tak mampu,
Menjadi bisu hanya untuk bertanya 'apa kabarmu'
Terlebih lagi untuk ungkapkan apa yang ada dihatimu.
Karena kau hanya bisa mengutuki diammu saat ia berlalu,
Mencoba kembali menghibur diri masih ada lain waktu...
Dan terus begitu....

Hingga suatu saat kau tau, kesempatan-kesempatan itu sudah pergi melayang jauh
dan takkan lagi menghampirimu.