Kamis, 15 November 2012

Hari hujan



Hari ini hari hujan. Boleh aku mengingatmu sebentar saja?
Bagaimana kabarmu? Lama kita tak berjumpa.
Saat ini, kau pasti sedang terdiam di balik jendela. Menatap syahdu rintikah air yang berjatuhan. Menghirup dalam-dalam bau tanah dan rerumputan basah. Menengadahkan tanganmu mencoba merasakan lembutnya air hujan membasahi kulitmu. Karena bagimu hujan selalu menyenangkan. Karena kau selalu menyukai hujan.
Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah kau bahagia?
Kuharap iya. Karena aku tidak bisa lagi menghapus air matamu. Bukankah kau tau aku tidak pernah menyukai air mata selakyaknya aku tak pernah menyukai hujan? Karena itu kuharap kau bahagia, karena itu kuharap tak ada lagi tangis yang membasahi pipimu.
Apakah kau masih bertanya bagaimana kabarku? Tidak lelahkah kau untuk itu. Bertanya saat kau sudah tau jawabannya, ya aku bahagia, bersama dia. 
Tetapi bagai damai hujan yang terusik guntur menderu-deru. Rasa bersalah masih terselip dalam bahagiaku. Keputusanku untuk meninggalkanmu, hari hujan yang lalu. 
Kuharap hari hujan kali ini tak menghantarkanmu pada kenangan di masa lalu. Kuharap butiran air yang jatuh bisa membasuh lukamu. Kuharap tetes air hujan menghapus memorimu tentang aku. Kuharap alunan rintik hujan bisa menghibur hatimu yang kelu. 
Sudah beribu hari hujan, kuharap kau sudah relakan aku.
Sudah beribu tetes hujan yang jatuh, ku harap kau bisa memaafkan aku.
Untuk kau pecinta hujan, yang bersyukur turunnya hujan kali ini. Kuharap nyanyian rinai hujan  sampaikan maafku. Walau kau tak mau dengarkan itu.

.....

Hari ini hari hujan. Boleh aku mengenangmu sebentar saja?
Bagaimana kabarmu? Lama kita tak bersua.
Saat ini, kau pasti sedang merutuki gelapnya awan dan tetesan air yang jatuh dibalik jendela. Karena bulir-bulir bening itu menjebakmu dalam ruangan. Menghancurkan rencana-rencana yang sudah kau susun matang. Karena hujan mengingatkanmu pada air mata. Karena kau tidak pernah menyukai hujan.
Bagaimana keadaanmu sekarang? Apakah kau bahagia?
Kuharap iya. Karena aku sudah tak bisa lagi memberikanmu bahagia.
Sudah bukan tugasku mengukir senyum di parasmu. Itu tugasnya, karena hanya ia yang bisa.
Cukup lelah aku bertanya keadaanmu, pernah kau bertanya bagaimana aku? Mungkin tidak, tetapi jika kau ingin tau. Aku baik-baik saja. Ya, aku sudah lama berdamai dengan semuanya. Aku sudah lama berdamai dengan kenangan yang mengendap bagai tanah basah dikala hujan. Sudah tidak ada lagi tangis yang berlomba dengan derai hujan. Sudah lama pergi rintihan sakit hati bagai debu yang tersapu air hujan.Bau hujan tak lagi menyeruakkan memori pilu, hanya perasaan damai, perasaan tulus.
Sudah beribu hari hujan, dan aku sudah merelakanmu, membiarkan gumpalan perasaan itu menguap lalu mengering.
Sudah beribu tetes air yang jatuh, dan aku sudah memaafkanmu.
Untuk kau yang benci turunnya hujan kali ini. Kuharap nyanyian rinai hujan  bisa memberitahumu, aku bisa baik-baik saja tanpamu. Walau mungkin kau tak mau tau.




( *nothingpersonal* - ditulis oleh seseorang yang setres nungguin hujan karena kepanasan. Ya Tuhaaan )




Rabu, 31 Oktober 2012

Jadi, mana hal-hal yang terjadi atas pilihan kita sendiri? dan mana hal-hal yang terjadi karena hal tersebut adalah pilihan Tuhan? Jadi haruskah saya menyalahkan diri sendiri, tapi bukankah itu takdir Tuhan? Haruskah saya menyalahkan Tuhan? Bukankah semua ini terjadi karena pilihan-pilihan dan tindakan-tindakan saya di masa lalu?
Tetapi bukankah Tuhan selalu memberikan hasil yang terbaik untuk kita, atas pilihan kita sendiri?
Tapi, manakah pilihan diri sendiri dan mana yang Tuhan pilihkan untuk kita?
Yang mana kau sebut nasib dan yang mana kau sebut takdir?
 #randomthinking

Minggu, 30 September 2012

Untuk apa,

Untuk apa kau bersanding denganku jika aku sudah tak menjadi bahagiamu?

Untuk apa kau masih disini jika cintamu bukan lagi sebuah ketulusan melainkan hanya keterpaksaan?

Untuk apa kau masih tinggal jika tak lagi aku yang ada dalam benakmu?

Untuk apa kau berdiri disampingku jika aku bukan lagi tujuanmu?

Untuk apa kau bersamaku jika alasanmu tinggal hanya agar kuterhindar dari pilu?

Untuk apa kau genggam tanganku saat kau mencoba meraih harapan-harapan baru?

Untuk apa kau tatap dalam mataku jika bukan lagi binar cinta yang kudapat tetapi rasa jenuh dan kebosanan yang berlarut-larut?

Untuk apa kau tetap menemaniku saat waktu bersamaku tak lagi berarti bagimu?

Dan... untuk apa kau berpura-pura seperti itu saat aku sudah bisa membaca isi hatimu?
Lalu ... untuk apa aku berusaha mempertahankamu jika pada akhirnya hanya akan menyusahkanmu?

Cukup.
Aku tak mau kau tersiksa lebih.
Pergi dan berbahagialah.

Dan aku, dengan semampuku akan mencoba merelakanmu.
Dan aku, dengan ikhlasku mendoakan selalu bahagia menyertaimu walau tanpa aku.


Dan aku, akan menemukan kebahagiaan yang lain, ya, tanpa dirimu.

Kamis, 20 September 2012

Hai kamu yang sedang menopang dagu menahan rindu.
Dengan perasaan hati berderu-deru ingin bertemu.
Kamu yang sudah bosan untuk menunggu.
Walau saat itu tiba kau tau lidahmu kan kelu,
Karena menatap matanya saja kau tak mampu,
Menjadi bisu hanya untuk bertanya 'apa kabarmu'
Terlebih lagi untuk ungkapkan apa yang ada dihatimu.
Karena kau hanya bisa mengutuki diammu saat ia berlalu,
Mencoba kembali menghibur diri masih ada lain waktu...
Dan terus begitu....

Hingga suatu saat kau tau, kesempatan-kesempatan itu sudah pergi melayang jauh
dan takkan lagi menghampirimu.

Selasa, 14 Agustus 2012

Change.

Halo, blog, sudah lama ya, maklum blogger murtad -_-v.
Belum cerita ya, semester ini aku pindahan =)) Pindah rumah pindah sekolah,ke Sidoarjo. ninggalin banyak kenangan, ninggalin banyak temen, sahabat, second fam, juga ninggal.....
Ah yang terakhir disimpan untuk diri sendiri aja. Huahaha.

Lingkungan baru, jadi aku harus adaptasi lagi deh, adaptasi sama perubahan dan perbedaan.Seharusnya aku sudah gak asing sama lingkungan di Sidoarjo, soalnya sebelum pindah ke Jember, aku sudah sepuluh tahun tinggal disini. Tapi, semua yang ada di kota ini, setelah berapa lama aku tinggalin, udah berubah jadi sesuatu yang asing. Well, bahkan kita bisa merasa asing dengan sesuatu yang dahulu pernah akrab dan familiar dengan kita. Kita gak sadar, perasaan nyaman dan akrab itu hilang digerus waktu seiring kita beradaptasi sama hal baru lainnya. Seperti kota ini.

Aku harus belajar mahamin lagi rute jalan disini, harus belajar lagi bahasa daerah sini. Adaptasi lagi. 
Kadang, aku kangen banget sama jember, sama keadaan sekolah lama, sama semua hal yang udah biasa aku jalanin disana.Kenyamanan yang udah biasa aku dapetin disana. Tapi gimana dong? Masa mau minta balik kesana -_-. 
Sekarang yang bisa aku lakuin ya, mau gak mau aku harus adaptasi sama lingkungan baru ini. :o, mencoba me-nyaman-kan diri. Bisa apa lagi?
Sama kayak perubahan-perubahan lainnya kan, entah perubahan apapun itu, bisa keadaan yang berubah, orang-orang yang berubah, atau malah perasaan yang berubah (Asik, ngomongin perasaan wkwk). We can't do nothing but accept and face it. Kita cuma bisa nerima perubahan yang ada.. dan ya tentu aja mulai membiasakan diri  dengan sesuatu itu. Emang pasti adalah rasa kangen sama keadaan dimana hal tersebut belum berubah. Tapi ya, we have to move on ciin~ masa stuck disana terus. Life is dynamic, not static~ 
Dan aku juga tipe orang yang percaya kalo 'everything happened for the reason' sih, sama kayak semua perubahan yang ada, pasti ada alasan tersendiri kenapa hal itu, keaadaan itu, orang itu, perasaan itu, harus berubah. Dan kita juga harus percaya bahwa alasan tersebut menuntun kita pada kebaikan~, bahkan saat kita ngerasa perubahan itu menjadikan keadaan/sesuatu itu lebih buruk. Setidaknya dengan kayak gitu kita bisa inget bahwa sesuatu itu pernah baik untuk kita,. Kalau seandainya perubahan itu membuat keadaan jadi baik, disyukuri dan dinikmati saat-saat ini, dihargai, soalnya kita gak tau kan, mungkin semuanya bisa berubah lagi~ =)). Dan mungkin kalian gak sadar, kalau kalian sudah sukses beradaptasi dan menyamankan diri sama perubahan baru ini , waktu semuanya berubah lagi, pasti bakal kangen deh! Cycle. Awal-awalnya aja kan yang susah dari proses adaptasi.

Aku juga deh ini pingin cepat menyaman-kan diri sama kota ini, sama sekolah baru, sama temen-temenku yang baru, udah mulai sreg sih, apalagi sama temen sekelas baru, anaknya asik-asik, seems like I've got my new fam, ah udah lah ini jam berapa sih, aku ngetik sambil ngantuk nahan gak boci -_-. Udah ah, see yaaa =))